Distribusi Frekuensi
Daftar
yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas interval tertentu atau
menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar.
Sebuah
distribusi frekuensi akan memiliki bagian-bagian yang akan dipakai dalam
membuat sebuah daftar distribusi frekuensi.
- Jenis-Jenis Distribusi Frekuensi
Distribusi
frekuensi memiliki jenis-jenis yang berbeda untuk setiap kriterianya.
1. Distribusi frekuensi biasa
Distribusi
frekuensi yang berisikan jumlah frekuensi dari setiap kelompok data. Distribusi
frekuensi ada dua jenis yaitu distribusi frekuensi numerik dan distribusi
frekuensi peristiwa atau kategori.
2. Distribusi frekuensi relatif
Distribusi
frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan
jumlah pengamatan. Distribusi frekuensi relatif menyatakan proporsi data yang
berada pada suatu kelas interval, distribusi frekuensi relatif pada suatu kelas
didapatkan dengan cara membagi frekuensi dengan total data yang ada dari
pengamatan atau observasi.
3. Distribusi frekuensi kumulatif
Distribusi
frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi yang dijumlahkan).
Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Ada dua macam
distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari
dan distribusi frekuensi lebih dari.
- Penyusunan
Distribusi Frekuensi
Penyusunan
suatu distribusi frekuensi perlu dilakukan tahapan penyusunan data. Pertama
melakukan pengurutan data-data terlebih dahulu sesuai urutan besarnya nilai
yang ada pada data, selanjutnya diakukan tahapan berikut ini (Hasan, 2001).
1. Menentukan
jangkauan (range) dari data. Jangkauan = data terbesar – data terkecil.
2. Menentukan
banyaknya kelas (k). Banyaknya kelas ditentukan dengan rumus sturgess
K = 1+3,3 log N
(Keterangan: K = banyaknya kelas, N = banyaknya data)
3. Menentukan
panjang interval kelas. Panjang interval kelas (i) = Jumlah Kelas (k)/ Jangkauan
(R)
4. Menentukan
batas bawah kelas pertama. Tepi bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data
terkecil atau data yang berasal dari pelebaran jangkauan (data yang lebih kecil
dari data data terkecil) dan selisihnya harus kurang dari panjang interval
kelasnya.
5. Menuliskan
frekuensi kelas didalam kolom turus atau tally (sistem turus) sesuai banyaknya
data.
Contoh Kasus
Diketahui data mentah (belum dikelompokan) nilai ujian statistik 50 Mahasiswa sebagai berikut :
Ditanyakan : Buatlah distribusi frekuensi untuk data tersebut !
Data Terkecil = Xmin = 10, Data Terbesar = Xmax = 97
Range, R = Xmax - Xmin
R = 97 - 10
= 87
Banyaknya kelas dengan rumus STRUGES :
K = 1 + 3,3 log N
K = 1 + 3,3 log 50
K = 6,6 = 7
Interval Kelas :
I = R / K = 87 / 7 = 12,42 dibulatkan menjadi 13
Lalu setelah itu munculkan Data Histogram, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
૦ Langkah - langkah menampilkan Histogram
1. Klik menu Data → Analyze
2. Pilih Histogram → OK
3. Lalu munculah gambar seperti dibawah ini, lalu ceklis lalu klik OK
4. Lalu muncul Histogram sebagai berikut, Histrogram tersebut agar mempermudah dalam menyusun suatu data
Sumber :
Power Point Template Pertemuan ke 3 "Distribusi Frekuensi"
https://www.kajianpustaka.com/2014/03/distribusi-frekuensi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar